<p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Kabinet baru yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto membawa nama-nama baru ke pemerintahan. Seperti halnya Meutya Hafid yang ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Berbeda dengan sebelumnya, nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Hal ini dimaksudkan sebagai respon untuk menjawab tantangan perkembangan dunia digital.</p><div class="read-recomendation">      <div class="read-recomendation-divider"></div>      <div class="read-recomendation-content">        <span>Baca Juga:</span>        <a href="/article/sudah-pernah-coba-fitur-terbaru-instagram-ini">Sudah Pernah Coba Fitur Terbaru Instagram Ini?</a>      </div>    </div><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Saat ini ekonomi digital di Indonesia telah berkembang pesat terutama dengan pertumbuhan e-commerce, fintech, dan adopsi teknologi yang semakin tinggi.</p><div class="adds-content-article" id="FM_MC--CONTENT">    <a href=" https://www.firstmedia.com/get/nocampaign/chat/berlangganan-via-chat-paket-internet-tv?promo=behavior&campaign=Personalized" target="_blank"></a>          <img src="https://flmngr.firstmedia.com/files/2024/images/10-Okto/promo/nab/go/ads-banner-1456-180.gif" alt="internet seru lebih kencang">  </div>  <div class="adds-content-article mobile" id="FM_MC--CONTENT">    <a href=" https://www.firstmedia.com/get/nocampaign/chat/berlangganan-via-chat-paket-internet-tv?promo=behavior&campaign=Personalized" target="_blank"></a>        <img src="https://flmngr.firstmedia.com/files/2024/images/10-Okto/promo/nab/go/ads-banner-1456-180.gif" alt="internet seru lebih kencang">          </div><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Namun tentunya ada beberapa tantangan besar yang perlu dibenahi agar potensi ekonomi digital bisa tercapai. Berikut beberapa tantangan besar ekonomi digital di Indonesia:</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">1.&nbsp;</span>Infrastruktur Digital Belum Merata</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Saat ini perkembangan internet di Indonesia terus meningkat terutama di kota-kota besar namun sayangnya masih banyak di daerah pedesaan dan terpencil di Indonesia memiliki akses internet terbatas. Tentunya hal ini menyebabkan adanya kesenjangan digital signifikan antara kota dan desa.</p><div class="read-recomendation">      <div class="read-recomendation-divider"></div>      <div class="read-recomendation-content">        <span>Baca Juga:</span>        <a href="/article/sudah-pernah-coba-fitur-terbaru-instagram-ini">Sudah Pernah Coba Fitur Terbaru Instagram Ini?</a>      </div>    </div><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Selain itu kualitas jaringan internet masih menjadi hambatan di banyak wilayah terutama untuk kecepatan dan stabilitas. Sulit bagi masyarakat di daerah dengan jaringan internet terbatas untuk mengadopsi layanan digital secara maksimal.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">2.&nbsp;</span>SDM Ahli Yang Terbatas</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Indonesia juga masih mengalami kekurangan SDM yang ahli di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti misalnya dalam bidang seperti data science, kecerdasan buatan, <em>cybersecurity.</em> Tentunya ini menjadi hambatan untuk pengembangan inovasi dalam ekonomi digital.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Selain itu sistem pendidikan formal di Indonesia belum sepenuhnya mengikuti perkembangan kebutuhan industri digital. Kurikulum yang ada masih belum sepenuhnya mempersiapkan siswa untuk bekerja di sektor digital, baik dari segi keterampilan teknis maupun soft skills.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">3.&nbsp;</span>Kurang Integrasi Dalam Regulasi</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Regulasi terkait ekonomi digital termasuk perlindungan data, cybersecurity, perpajakan e-commerce dan perizinan usaha online belum sepenuhnya terintegrasi. Hal ini menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan yang ingin berinvestasi dan berinovasi di sektor digital.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">4.&nbsp;</span>Literasi Digital Masih Rendah</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Sebagian besar masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan memilih tingkat literasi digital yang rendah. Banyak orang yang belum memahami cara menggunakan teknologi digital dengan baik, yang membatasi mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">5.&nbsp;</span>Cybersecurity dan Perlindungan Konsumen</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Ancaman serangan siber meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi digital. Berbagai serangan seperti hacking, phishing dan malware tentunya ini bisa merugikan perusahaan dan konsumen. Sementara itu sektor keuangan digital (fintech) dan e-commerce menjadi target utama.&nbsp;Kurangnya perlindungan terhadap data pribadi serta maraknya kasus penipuan online dan kebocoran data menurunkan kepercayaan konsumen terhadap ekonomi digital.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">6.&nbsp;</span>Persaingan Global</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Dalam hal ekonomi digital Indonesia bersaing dengan perusahaan teknologi global besar seperti Google, Amazon dan Alibaba. Sulit untuk startup lokal untuk bersaing dikarenakan keterbatasan modal dan teknologi.&nbsp;Banyak teknologi yang digunakan dalam ekonomi digital di Indonesia, seperti cloud computing, platform e-commerce, dan infrastruktur fintech, masih didominasi oleh pihak asing. Ketergantungan ini bisa menjadi risiko strategis dalam jangka panjang.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi besar, namun masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur digital yang belum merata, literasi teknologi yang rendah, hingga regulasi yang belum sepenuhnya matang. Indonesia perlu mengembangkan berbagai langkah strategis untuk membenahi segala permasalahan besar tersebut.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Ekonomi digital berkaitan erat dengan jaringan internet yang kencang dan stabil. Tentunya dalam bertransaksi digital kamu perlu jaringan internet yang aman, berkecepatan tinggi dan bebas hambatan. Kamu bisa memilih First Media sebagai provider jaringan internet yang bisa diandalkan setiap saat.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><a title="Paket Berlangganan First Media" href="https://www.firstmedia.com/get/personalized/non-promo/berlangganan-via-chat-paket-internet-tv">Segera daftar disini untuk berlangganan</a> dan nikmati kemudahan dalam seluruh aktivitas digitalmu!</p>

Technews

<p>Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia&nbsp;</p>

Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia

Artikel Terkait

Dark Store, Inovasi Teknologi di Retail Moderen

Cara Memilih Provider Wifi Rumah di Jakarta yang Terbaik

Cloud Computing dan Transformasi Digital di Masa Depan